Bupati Barru Bersama Ketua TP PKK Hadiri Festival Budaya Mappadendang di Lalabata

    Bupati Barru Bersama Ketua TP PKK Hadiri Festival Budaya Mappadendang di Lalabata
    Bupati Barru Ir. H. Suardi Saleh, M.Si., bersama Anggota DPR RI Hasnah Syam menghadiri sekaligus membuka Festival Budaya Mappadengdang Lalabata

    BARRU - Bupati Barru Ir. H. Suardi Saleh, M.Si., bersama Anggota DPR RI Hasnah Syam menghadiri sekaligus membuka Festival Budaya Mappadengdang Lalabata Tahun 2023, di Lapangan Sepakbola Lappabila, dusun Matajang, desa Lalabata kecamatan Tanete Rilau, pada Sabtu malam (26/8/2023).

    Festival Budaya Mappadengdang ini mengusung tema "Dengan Penyelenggaraan Mappadendang Kita Satukan Tekad Kebersamaan dalam bentuk kesyukuran dan Rasa mencintai Kebudayaan Lokal".

    Saat membuka acara, Bupati dua periode ini menyebut bahwa kegiatan ini luar biasa, meski hanya tingkat desa tapi dihadiri oleh anggota DPR RI.

    "Itulah keunggulannya ketika kita memiliki anggota DPR RI dari kabupaten Barru", kata Suardi Saleh mengawali sambutannya.

    Dirinya menyampaikan apresiasi kepada pemerintah Desa Lalabata karena terus konsisten melaksanakan kegiatan tradisi mappadendang secara turun temurun.

    "Setiap tahun kami hadir dan membuka  kegiatan Festival Budaya Mappaendang Desa Lalabata sebagai bentuk tradisi rasa syukur atas hasil panen. Kebiasaan atau tradisi turun temurun ini tentu harus dijaga, diperhatikan dan terus dilestarikan, karena jika tidak suatu saat anak cucu tidak akan mengetahui tradisi ini", ungkapnya.

    Dalam kesempatan itu, Bupati menjelaskan bahwa Kabupaten Barru memiliki luas lahan 15.703 ha dengan luas tanam 24.974 Ha, untuk 2 musim tanam dalam 1 Tahun dengan nilai produksi 6, 5 - 7 Ton. Menurutnya, saat ini sangat sulit untuk memperluas lahan, maka solusinya adalah mengoptimalkan, sawah yang 1 kali panen dijadikan 2 kali panen dan 3 Kali Panen.

    "Hal ini emang harus ditunjang seperti kesepakatan dan konsisten pada apa yang kita bicarakan pada tudang sipulung, kapan dimulai tanam padi, varietas apa yang kita gunakan, pupuk apa, kapan panen, kemudian Kita bisa tanam 2, 3, 4 jika didukung varietas umur pendek didukung pengairan, alat pertanian dan secara bertahap", terang Suardi Saleh.

    "Terima kasih pada Pemerintah dan Masyarakat desa Lalabata serta panitia yang mempertahankan Tradisi turun temurun, kami perhatikan dari tahun ketahun jumlah penonton semakin ramai dan ini suatu kemajuan", tandasnya.

    Lebih jauh Suardi Saleh menjelaskan, kegiatan ini merupakan wadah silaturahmi, tempat berkumpul bergembira ria, dan wujud kesyukuran atas hasil panen melimpah karena Allah mengatakan barang siapa yang mensyukuri nikmat-Ku akan kutambahkan, dan ketika kamu ingkar sesungguhnya azab-Ku benar benar sangat keras, sehingga wajib kita mensyukuri nikmat Allah.

    "Sekarang ini sudah memasuki Tahun Politik berharap bahwa silaturahmi ini jangan sampai rusak karena perbedaan pilihan.karena  pesta demokrasi pada hakikatnya adalah perbedaan, janganlah karena perbedaan pilihan dan warna membuat kita pecah. Apapun pilihannya kita adalah keluarga besar lalabata, Keluarga Besar Tanete Rilau dan Keluarga Besar Kabupaten Barru", pesan Suardi Saleh.

    Sebelumnya, Kades Lalabata Aris Tahir dalam sambutannya menjelaskan,  masyarakat Desa Lalabata mengadakan pesta Mappadendang merupakan bentuk rasa syukur masyarakat desa Lalabata atas hasil panen yang turun temurun dilakukan setiap tahun dan kegiatan ini didukung pemerintah desa Lalabata.

    "Pemerintah desa Lalabata sangat menjunjung tinggi nilai nilai dan norma agama sesuai dasar kami agama islam. Mohon maaf apabila pada pelaksanaan kegiatan ini banyak kekurangan dan belum sempurna", ungkap Aris.

    (Hsm/HIKPB)

    lalabata tanete rilau barru desa
    MUH. HASYIM HANIS, SE, S.Pd, C.L.E

    MUH. HASYIM HANIS, SE, S.Pd, C.L.E

    Artikel Sebelumnya

    Bersama Warga, Bhabinkamtibmas Lompo Tengah...

    Artikel Berikutnya

    Kapolsek Balusu Bersama Warga Padamkan Kebakaran...

    Berita terkait

    Rekomendasi

    Hendri Kampai: Merah Putih, Bukan Abu-Abu, Sekarang Saatnya Indonesia Berani Jadi Benar
    Kapolri Sebut Pengamanan Nataru Akan Dilakukan 141.443 Personel
    Hendri Kampai: Swasembada Pangan dan Paradoks Kebijakan
    Tana Toraja: The Enchanting Land Where Life and Death Dance in Harmony
    Hendri Kampai: Negara Gagal Ketika Rakyat Ditekan dan Oligarki Diberi Hak Istimewa

    Ikuti Kami